Sudah berbulan-bulan lamanya saya tidak menulis. Petanda saya dihambat acara-acara langsung yang menggunakan masa-masa santai saya yang tidak dapat saya simpankan sedikit ruang pun untuk menulis. Bukan lah ibadah yang haq tapi satu ketagihan baru saya dalam online games yang agak melampau. Hehehe. Alasannya? Kerana keyboard laptop saya sudahpun rosak, ditekan A atau S maka akan terkeluarlah infiniti AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA........... dan hanya akan berhenti jika saya menghentak keyboard itu separuh tenaga saya. Lalu, saya kini bergantung sepenuhnya pada external keyboard Dell yang gabak dan akhirnya, aktiviti komputer saya akan saya terhadkan kepada penggunaan mouse semaksima boleh, sebab itu online games menjadi pilihan utama saya kini. Pathethic. Saya tahu. :D lalu, tanpa idea yang banyak dan fikiran panjang untuk berkarya, saya ingin berkongsi satu kisah yang haq yang jarang2 sekali kita sedari atau ingati (sebagai seorang muslim)...kudos kepada penyampai yang berkongsikan sejarah ini pada saya bulan lalu. Semoga sedikit sebanyak berguna kepada antum sekalian untuk terus berjuang dalam rangka ibadah 42:13 ini..
As-Sabiqun al-Awwalun (Arab: السَّابِقُونَ الأَوَّلُونَ) adalah orang-orang terdahulu yang pertama kali masuk/ memeluk Islam. Mereka adalah dari golongan kaum Muhajirin dan Anshar, mereka semua sewaktu masuk Islam berada di kota Mekkah, sekitar tahun 610 Masehi pada abad ke-7.
Mula-mula baginda melakukannya secara sembunyi-sembunyi di lingkungan keluarga, sahabat,pengasuh dan budaknya. Orang pertama yang menyambut dakwahnya adalah Khadijah, istrinya. Dialah yang pertama kali masuk Islam. Menyusul setelah itu adalah Ali bin Abi Thalib, saudara sepupunya yang kala itu baru berumur 10 tahun, sehingga Ali menjadi lelaki pertama yang masuk Islam.Kemudian Abu Bakar, sahabat karibnya sejak masa kanak-kanak. Baru kemudian diikuti oleh Zaid bin Haritsah, bekas budak yang telah menjadi anak angkatnya,dan Ummu Aiman, pengasuh Muhammad sejak ibunya masih hidup. Setelah mereka, lalu masuk yang lainnya. Abu Bakar sendiri kemudian berhasil mengislamkan beberapa orang teman dekatnya, seperti, Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Sa'ad bin Abi Waqqas, dan Thalhah bin Ubaidillah. Dari dakwah yang masih rahasia ini, belasan orang telah masuk Islam. Sedangkan menurut sejarah Islam, putri Abu Bakar yaitu Aisyah adalah orang ke 21 atau 22 yang masuk Islam. Syaikh Al-Albani mengatakan: "Lelaki dewasa dan merdeka yang pertama kali beriman adalah Abu Bakar, dari kalangan anak-anak adalah Ali bin Abi Thalib,dari kalangan budak Zaid bin Haritsah.
Dakwah secara siriyyah ini dilakukan selama kurang lebih 3 tahun dan setelah orang Islam berjumlah 40 orang, maka turunlah ayat
“Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat
[Asy-Syu’ara, 26:214]
dan juga pada ayat,
“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.Sesungguhnya kami memelihara kamu daripada (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu).
[Al-Hijr ayat 15:94-95]
Yang termasuk As-Sabiqun Al-Awwalun adalah sebagai berikut:
Khadijah binti Khuwailid
Zaid bin Haritsah
Ali bin Abi Thalib
Abu Bakar Al-Shiddiq
Bilal bin Rabah
Ummu Aiman
Hamzah bin Abdul Muthalib
Abbas bin Abdul Muthalib
Abdullah bin Abdul-Asad
Ubay bin Kaab
Abdullah bin Rawahah
Abdullah bin Mas'ud
Mus'ab bin Umair
Mua'dz bin Jabal
Aisyah
Umar bin Khattab
Utsman bin Affan
Arwa' binti Kuraiz
Zubair bin Awwam bin Khuwailid
Abdurrahman bin Auf
Sa'ad bin Abi Waqqas
Thalhah bin Ubaidillah
Abdullah bin Zubair
Miqdad bin Aswad
Utsman bin Mazh'un
Said bin Zayd bin Amru
Abu Ubaidah bin al-Jarrah
Waraqah bin Naufal
Abu Dzar Al-Ghiffari
Umar bin Anbasah
Sa’id bin Al-Ash
Abu Salamah bin Abdul Asad
Abu Abdillah al-Arqam bin Abi al-Arqam
Muawiyah bin Abu Sufyan
Yasir bin Amir
Ammar bin Yasir
Sumayyah binti Khayyat
Amir bin Abdullah
Ja'far bin Abi Thalib
Khabbab bin 'Art
Ubaidah bin Harits
Ummu al-Fadl Lubaba
Shafiyyah
Asma' binti Abu Bakr
Fatimah bin Khattab
Suhayb Ar-Rummi
Khadijah, Zaid bin Haritsah, Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar Al-Shiddiq, Ummu Aiman, dan Bilal bin Rabah, merekalah orang yang pertama kalinya mengucap kalimat dua syahadat, lalu menyebar ke yang lainnya. Kesemuanya berasal dari kabilah Quraisy, kecuali Bilal bin Rabah.
Pada awalnya golongan ini hanya terdiri dari kaum miskin dan lemah, kemudian setelah menempuh waktu semakin bertambah dan masuk beberapa orang dari lapisan golongan masyarakat, yang terdiri dari pemuka adat, pemimpin suku, panglima perang, ibu rumah tangga, anak-anak, majikan, saudagar,pengusaha, pedagang, petani, peternak binatang, pelayan rumah tangga, orang merdeka, budak.
Tugas As-Sabiqun al-Awwalun yang Salaf, memiliki beberapa tugas penting yang harus diemban mereka. Tugas itu meliputi:
1. Bertauhid (mengesakan Allah),
2. Beriman kepada malaikat, rasul, kitab-kitab, takdir
3. Menegakkan salat,
4. Menunaikan zakat,
5. Melakukan keadilan,
6. Melakukan amal kebaikan,
7. Meninggalkan kekejian,
8. Meninggalkan kemungkaran,
9. Meninggalkan kezaliman,
10. meninggalkan penyembahan berhala,
11. Berhala harus dihancurkan,
12. Melarang kemusyrikan,
13. Darah tidak ditumpahkan,
14. Tak ada jiwa yang dibunuh kecuali krn kebenaran,
15. Jalan-jalan tetap aman,
16. Tali silaturahmi terus dijalin,
17. Menjunjung kemerdekaan manusia,
18. Mencegah keburukan,
19. Mempertahanan bela agama,
20. Menyebarkan secara diam-diam agama yang dibawa oleh Muhammad.
Menurut kepercayaan Islam, As-Sabiqun al-Awwalun akan mempunyai tempat tinggal yang mulia, Surga Jannatun Na'im.
“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar
[At-Taubah ayat 9:100]
Diperkuat oleh dalam hadits mutawatir yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari tentang tiga masa yang mendapatkan kemulian dan keutamaan muslim dan lain-lainnya, dimana Muhammad bersabda
“Sebaik-baik manusia adalah generasiku, kemudian generasi setelahnya, kemudian generasi setelahnya.”
Menurut beberapa hadits yang shahih, agama Islam dikatakan pertama kali muncul dalam keadaan terasing, kemudian akan kembali menjadi asing sebagaimana semula ajaran Islam itu datang. Sementara itu orang disekelilingnya telah menjadi rusak secara aqidah dan mereka akan memusuhi ajaran Islam itu sendiri.
Pernyataan didasari beberapa hadits berikut dibawah ini:
Muhammad bersabda, "Sesungguhnya Islam pertama kali muncul dalam keadaaan asing dan nanti akan kembali asing sebagaimana semula. Maka berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba')."
"Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba'). (Mereka adalah) orang-orang shalih yang berada di tengah orang-orang yang berperangai buruk dan orang yang memusuhinya lebih banyak daripada yang mengikuti mereka."
"Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba'). Yaitu mereka yang mengadakan perbaikan (ishlah) ketika manusia rusak."
Diperoleh dari
"http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pemeluk_Islam_pertama&oldid=3821691"
No comments:
Post a Comment