Penulisan kali ini banyak dikupaskan melalui penulisan-penulisan yang excellent dari majalah Solusi yang menjadikan ‘Musibah’ sebagai topik di keluarannya. Lalu Chrysalis membandingkan kupasan-kupasan penulisan-penulisan itu dalam riwayat tahun 1431H dimana Chrysalis melabelkan sebagai tahun getir dan perit selama tempoh probation dalam menjalankan 42:13 hampir lebih kurang 4 tahun kini الحمد لله.
Dari awal tahun mula Januari hingga ke penghujung Zulhijjah, kalau bisa dicuci cetak gambar-gambar waktu Chrysalis lalui perit-perit itu, mungkin mampu untuk menggambarkan betapa merundumnya perjalanan Chrysalis. Mungkin mampu untuk menceritakan secara terperinci apa yang Chrysalis lalui dalam proses cuba menjalani hidup sebagai seorang makhluk yang dipanggil insan, sebagai seorang makhluk yang dipandang insan oleh Allah. Subhanallah. Benarlah kata-kataMu:
Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati.
[At Taghaabun:4]
1) Apakah weightage (minimum requirement) manusia melabelkan ketentuan-ketentuanNya sebagai musibah? Dan apakah pula weightage (minimum requirement) manusia untuk menkategorikan ketentuan-ketentuan itu sebagai tuah (good news or a gift)?
2) Apakah manusia dapat memikirkan ending plot atas musibah-musibah itu waktu sedang bergelut getir menempuhinya?
Disini, sekali lagi Chrysalis memeriksa internal hardisk Chrysalis yang menyimpan data-data kronologi ‘peristiwa getir’ di dalam otak fikiran Chrysalis. Nyatanya waktu menghadapi ketentuan-ketentuan itu Chrysalis terus menyalahkan Allah 100%. Nyata.
Dan tidak banyak atau boleh dikatakan sangat kabur (vague) internal hardisk Chrysalis yang menyimpan data-data kronologi- ‘peristiwa tuah’ di dalam otak fikiran Chrysalis. Lalu apa maksud ini?
Nyatanya manusia tend to keep all the bad memories deeply no matter how small we encounter the incidences. Dan manusia tend not to keep most good memories especially the small matters.Namun ini tidaklah menjadi satu permasalahan bagi Chrysalis. Insyallah di penulisan akan datang Chrysalis akan membentangkan lebih lanjut tentang rencana mengapa manusia tend to keep bad memories and tend to forget/forego good memories especially the small ones.
Di penulisan ini Chrysalis ingin berhikayat tentang musibah. Yang menurut penulis-penulis di majalah itu musibah adalah sebenarnya satu ketentuan (fate/destine). Bukan musibah.
Kerana manusialah yang mengukur atau memberi weightage samada ketentuan yang diberikan oleh Nya adalah musibah atau tuah. Ini jawapan kepada persoalan pertama di atas.
Dan ya, menjawab persoalan kedua yang Chrysalis ajukan diatas, memang manusia amat payah untuk memikirkan relevan sesuatu ketentuan ketika detik manusia itu melalui ketentuan itu. Dan ya kini setelah ‘peristiwa-peristiwa getir’ itu Chrysalis lalui, barulah dapat Chrysalis memahami relevan mengapa si Dia memberikan ketentuan itu kepada Chrysalis.
Awal tahun ini Chrysalis lalui bermacam-macam peristiwa yang boleh dikategorikan sebagai sejarah-sejarah hitam Chrysalis dalam perjalanan 4 tahun ini. Peluru-peluru dari pihak keluarga, dia, kerja dan tuntutan hati dari perjuangan Chrysalis - bertalu-talu menembusi diri. Tak terkira berapa banyak air mata dilaburkan, tak terhitung berapa banyak caci-maki kepadaNya dihamburkan. Dan dalam menempuh peristiwa-peristiwa itu, tidak sedikit pun Chrysalis dapat memikirkan what is the significance? Tidak dapat langsung.
Pertama-Apa yang Chrysalis hanya dapat simpulkan pada waktu-waktu murung tersebut hanyalah mengandaikan bahawa apa yang berlaku itu adalah atas kesilapan Chrysalis atau orang-orang disekeliling sendiri, Chrysalis membuat andaian ‘peristiwa-peristiwa getir’itu adalah sebagai salah satu hukuman Dia pada Chrysalis. Ya barangkali. Ini adalah teori pertama Chrysalis. Tetapi ada lagi sebabnya mengapa Allah memberikan ketentuan-ketentuan tersebut.
Kedua - *Ketentuan/ujian (tuah/musibah), yang dikategorikan sebagai Kafarah. Dimana ia diberikan kepada manusia yang melakukan kejahatan dan pada yang sama juga melakukan kebaikan. Kafarah ini adalah bertujuan untuk menguji manusia tersebut dan meningkatkan darjatnya sebagai seorang mukmin.
*Rujuk Solusi 15048/05/2010 untuk mengetahui kategori-kategori ketentuan/ujian.
I totally agree with this actually.Mudah. Test=ujian. Penentunya samada manusia itu lulus atau gagal dalam menghadapi ujian tersebut.Cuma....jarang sekali manusia tahu ini adalah apa yang Allah aturkan untuk kita manusia. Payah sekali manusia yang sedang lalui kepayahan/kegetiran/kesedihan akibat ketentuan-ketentuanNya dapat sedar betapa agungnya rancangan Allah. God really works in a mysterious way we can NEVER perceive of. Never!
Ketiga-Ia mematangkan dan menguatkan kita untuk menghadapi ketentuan-ketentuan akan datang.
Benar. Ini juga antara salah satu teori Chrysalis. Mengapa Chrysalis berteori begitu? Kerana apa yang Chrysalis tempohi dapat Chrysalis paparkan sepenuhnya dihadapan otak fikiran Chrysalis. Dan Chrysalis membuat perbandingan ringkas bagaimana reaksi, respond, langkah, pemikiran dan keputusan yang Chrysalis lakukan sebelum ini dengan bagaimana diri Chrysalis kini apabila melalui lebih kurang sama ketentuan-ketentuanNya.
Ya, Dia benar-benar memberikan pelajaran kepada manusia yang sedang menggesot untuk berdiri., Dia benar-benar mentatih manusia yang sedang merangkak-rangkak meraba dalam kekaburanApabila lebih kurang sama ketentuan-ketentuan yang Chrysalis terima kini dengan ketentuan-ketentuan dulu, ia bagaikan sebuah ‘light bulb’. Satu prompting of my history of how I dealt with it for the first time. Kini Chrysalis bisa tersenyum malah acuh tidak acuh bila berhadapan dengan situasi sebegitu.
Dan kesimpulan dari penulisan ini, pasti ramai yang masih punya mentaliti untuk berprinsip bahawa ‘orang beriman itu pasti tertindas’. Dimana ketentuan-ketentuan yang dikategorikan sebagai musibah dianggap sebagai norma dan satu kepastian. Sesuatu yang orang beriman pasti hadapi.Hari ini Chrysalis ingin membangkah sekeras-kerasnya kenyataan ini.
Dan hari ini juga Chrysalis memohon pada yang Esa supaya diangkut terus penyataan ini dari minda dan akal fikiran pembaca.
Nyatanya orang yang beriman itu pasti tidak akan merasa tertindas sekiranya apa yang dilakukannya dalam kehidupannya lillahitaa’ala semata.Kerana orang beriman itu pastinya sudah mengerti binayah Allah pada umatNya:
Nyatanya orang yang beriman jika ikhlas perbuatannya, jika ikhlas langkah dan keputusan yang dibuatnya kerana Allah tidak mungkin langsung akan memikirkan dirinya tertindas.
Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.
[Al Kahfi:28]
Barangsiapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang. Dan Dialah Yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.
[Al 'Ankabuut:5]
….Orang yang sabar itu diganjari dengan pahala tanpa hisab
[Al Zumar:10]
Rasulullah bersabda,
“Perumpamaan orang yang beriman apabila ditimpa ujian, bagai besi yang dimasukkan ke dalam api, lalu hilanglah karatnya dan tinggallah baiknya”
Moga penulisan kali ini dapat sedikit sebanyak menggerakkan minda dan akal pembaca untuk menjadi insan yang lebih baik dalam menghadapi kehidupan berdaulah dengan fitrah manusia yang mutlak, berpaksikan Al-Quran dan Sunnah Rasul-Nya.
Mula tulis: November 2010/Zulhijjah 1431H
Tamat tulis: December 2010/Muharram 1432H
No comments:
Post a Comment