Sunday, December 26, 2010

My Friend Who Doesn’t Believe In God

I talked to a friend of mine yesterday. He has a religion, but I’d rather not mention what his religion is. He had told me before that he’s not practicing his religion, but only yesterday I found out that he doesn’t believe in the hereafter. Meaning-he doesn’t believe there’s heaven and hell, and he believes that when people die, life ends. That’s it.

I was dismayed to be honest. Its common to know those who don’t believe in God. But to know that there’s people who believes there’s no judgment after death is simply staggering to me.
So then the chat continues. He believes that whoever committed sins/wrongdoer and gets away from being arrested or being punish in this world is simply lucky. That’s it.

And he even said that he thinks people who told themselves “those wrongdoer that got away from being punish in this world will be punished in the hereafter” is simply making themselves assured that the wrongdoer will somehow be punished even not in this world. In which people connoted this to comfort them. As people by nature are incline to accept the fact that the sinners are not going to be punished in the hereafter. That’s it. That’s his theory.

I do still respect him as a friend. Infact, although he said he’s not practicing his religion, but he walks almost exactly what God commanded people to do. He said, its simply a moral of a person to act good or bad. Not because he knows there’s someone judging him, but he knows what will make him feel good or guilty after performing an action.

But that’s the whole point doesn’t it? In contrary, the reason why people feel satisfied or guilty after doing something is because there’s right and wrong in doing things. And what insinuates the right and wrong is simply because there’s a measurement or a weightage for the action. And from this right and wrong will then shows the result. From this result, a reward or penalty will come into picture. That’s a simple fact. A simple convention in our life. Just like the entailing ying and yang concept about all forces are interconnected and interdependent in the natural world.

I didn’t argue with him much. As I said, from knowing him, he is naturally a good person practicing the acts of what a religion requires from the followers. He’s just not aware of it. I told him, in Islam too, God never anticipated that ONLY MUSLIM is granted to go to heaven. Having a religion is not a ticket to heaven.There are a lot more than just having our religion printed in our birth certificates. More than just believing. More than just having faith. It’s a lot more that that.
God knows. God sees.
And I wont be surprised if somehow he’ll end up in heaven after he dies.

I told him although he doesn’t believe in hell and heaven, but I will see him in the hereafter after he dies and be the person to say “ I told you so”.
At least he has something to look forward to when he dies than believing nothing happens.




Dec 26th,2010
0055hrs

Saturday, December 25, 2010

Nama-Nama Nabi Yang Mungkin Antum Tidak Tahu Serta Sejarah Mereka

Abu Qosim - Nama lain nabi Muhammad

Al Aqib - Nama lain nabi Muhammad, tak ada nabi lagi sesudahnya

Al Hasyir - Nama lain nabi Muhammad, yang menghimpun manusia

Al Mahi - Nama lain nabi Muhammad, penghapus kemusyrikan

Basyar - Nama lain nabi Zulkifli (nama awal)

Danial - Nama nabi

Dzulkifli - Asal namanya ialah Basyar. Dzulkifli artinya orang yang sanggup. Nabi yang menjadi raja.

Harun - Nama nabi, kakak nabi Musa

Idris - Nama nabi, pandai baca/tulis, ilmuwan

Ilyas - Diutus kepada Bani Israil yang menyembah berhala yang bernama Ba'al

Ilyasa' - Anak Akhtub anak 'Ajus dan anak nabi Ilyas. Penerus dakwah bapaknya di kalangan Bani Israil

Ishaq - Putra nabi Ibrahim dari Isterinya yang bernama Sarah

Ishaq - Nama nabi, anak nabi Ibrahim, moyang bangsa Israil

Ismail - Nama nabi, anak nabi Ibrahim, moyang bangsa Arab

Israil - Nama lain nabi Ya'qub

Shaleh - Mendapat mu'jizat seekor unta

Syu'aib - Keturunan nabi Luth yang diutus oleh Allah ke negeri Madyan

Toha - Nama lain nabi Muhammad

Yahya - Anak nabi Zakaria. Nabi yang dipotong lehernya oleh raja zalim karena membela hukum Allah

Yasin - Nama lain nabi Muhammad, nama bapak nabi Ilyas

Yunus - Anak Mata. Nabi yang ditelan Ikan Paus besar dan selamat

Yusuf - Putra nabi Ya'qub yang tampan dan pandai menta'birkan mimpi

Zakaria - Seorang ulama besar di kalangan Bani Israil. Nabi yang mengasuh Maryam binti Imran

Wednesday, December 22, 2010

Syukur Allah Atas Musibah Ini

“Again? Why God? Why do I have to go through these obstacles endlessly?” itulah soalan pertama yang Chrysalis sering ajukan pada Allah bila saja satu musibah berlaku. Tak disedari soalan biadap ini mudah sahaja dilontarkan tanpa segan silu pada sang pencipta. Chrysalis pasti para pembaca juga pasti pernah mengutarakan persoalan yang sama pada Dia.

Penulisan kali ini banyak dikupaskan melalui penulisan-penulisan yang excellent dari majalah Solusi yang menjadikan ‘Musibah’ sebagai topik di keluarannya. Lalu Chrysalis membandingkan kupasan-kupasan penulisan-penulisan itu dalam riwayat tahun 1431H dimana Chrysalis melabelkan sebagai tahun getir dan perit selama tempoh probation dalam menjalankan 42:13 hampir lebih kurang 4 tahun kini الحمد لله.
Dari awal tahun mula Januari hingga ke penghujung Zulhijjah, kalau bisa dicuci cetak gambar-gambar waktu Chrysalis lalui perit-perit itu, mungkin mampu untuk menggambarkan betapa merundumnya perjalanan Chrysalis. Mungkin mampu untuk menceritakan secara terperinci apa yang Chrysalis lalui dalam proses cuba menjalani hidup sebagai seorang makhluk yang dipanggil insan, sebagai seorang makhluk yang dipandang insan oleh Allah. Subhanallah. Benarlah kata-kataMu:

Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati.
[At Taghaabun:4]

Cuma setelah meneliti penulisan-penulisan tersebut membuat Chrysalis kembali berfikir. Persoalan-persoalan ini diajukan kepada Chrysalis sendiri, dan juga elok untuk sama-sama kita fikirkan sejenak:-
1) Apakah weightage (minimum requirement) manusia melabelkan ketentuan-ketentuanNya sebagai musibah? Dan apakah pula weightage (minimum requirement) manusia untuk menkategorikan ketentuan-ketentuan itu sebagai tuah (good news or a gift)?
2) Apakah manusia dapat memikirkan ending plot atas musibah-musibah itu waktu sedang bergelut getir menempuhinya?

Disini, sekali lagi Chrysalis memeriksa internal hardisk Chrysalis yang menyimpan data-data kronologi ‘peristiwa getir’ di dalam otak fikiran Chrysalis. Nyatanya waktu menghadapi ketentuan-ketentuan itu Chrysalis terus menyalahkan Allah 100%. Nyata.

Dan tidak banyak atau boleh dikatakan sangat kabur (vague) internal hardisk Chrysalis yang menyimpan data-data kronologi- ‘peristiwa tuah’ di dalam otak fikiran Chrysalis. Lalu apa maksud ini?

Nyatanya manusia tend to keep all the bad memories deeply no matter how small we encounter the incidences. Dan manusia tend not to keep most good memories especially the small matters.
Namun ini tidaklah menjadi satu permasalahan bagi Chrysalis. Insyallah di penulisan akan datang Chrysalis akan membentangkan lebih lanjut tentang rencana mengapa manusia tend to keep bad memories and tend to forget/forego good memories especially the small ones.

Di penulisan ini Chrysalis ingin berhikayat tentang musibah. Yang menurut penulis-penulis di majalah itu musibah adalah sebenarnya satu ketentuan (fate/destine). Bukan musibah.
Kerana manusialah yang mengukur atau memberi weightage samada ketentuan yang diberikan oleh Nya adalah musibah atau tuah. Ini jawapan kepada persoalan pertama di atas.

Dan ya, menjawab persoalan kedua yang Chrysalis ajukan diatas, memang manusia amat payah untuk memikirkan relevan sesuatu ketentuan ketika detik manusia itu melalui ketentuan itu. Dan ya kini setelah ‘peristiwa-peristiwa getir’ itu Chrysalis lalui, barulah dapat Chrysalis memahami relevan mengapa si Dia memberikan ketentuan itu kepada Chrysalis.

Awal tahun ini Chrysalis lalui bermacam-macam peristiwa yang boleh dikategorikan sebagai sejarah-sejarah hitam Chrysalis dalam perjalanan 4 tahun ini. Peluru-peluru dari pihak keluarga, dia, kerja dan tuntutan hati dari perjuangan Chrysalis - bertalu-talu menembusi diri. Tak terkira berapa banyak air mata dilaburkan, tak terhitung berapa banyak caci-maki kepadaNya dihamburkan. Dan dalam menempuh peristiwa-peristiwa itu, tidak sedikit pun Chrysalis dapat memikirkan what is the significance? Tidak dapat langsung.

Pertama-Apa yang Chrysalis hanya dapat simpulkan pada waktu-waktu murung tersebut hanyalah mengandaikan bahawa apa yang berlaku itu adalah atas kesilapan Chrysalis atau orang-orang disekeliling sendiri, Chrysalis membuat andaian ‘peristiwa-peristiwa getir’itu adalah sebagai salah satu hukuman Dia pada Chrysalis. Ya barangkali. Ini adalah teori pertama Chrysalis. Tetapi ada lagi sebabnya mengapa Allah memberikan ketentuan-ketentuan tersebut.

Kedua - *Ketentuan/ujian (tuah/musibah), yang dikategorikan sebagai Kafarah. Dimana ia diberikan kepada manusia yang melakukan kejahatan dan pada yang sama juga melakukan kebaikan. Kafarah ini adalah bertujuan untuk menguji manusia tersebut dan meningkatkan darjatnya sebagai seorang mukmin.
*Rujuk Solusi 15048/05/2010 untuk mengetahui kategori-kategori ketentuan/ujian.
I totally agree with this actually.Mudah. Test=ujian. Penentunya samada manusia itu lulus atau gagal dalam menghadapi ujian tersebut.Cuma....jarang sekali manusia tahu ini adalah apa yang Allah aturkan untuk kita manusia. Payah sekali manusia yang sedang lalui kepayahan/kegetiran/kesedihan akibat ketentuan-ketentuanNya dapat sedar betapa agungnya rancangan Allah. God really works in a mysterious way we can NEVER perceive of. Never!

Ketiga-Ia mematangkan dan menguatkan kita untuk menghadapi ketentuan-ketentuan akan datang.
Benar. Ini juga antara salah satu teori Chrysalis. Mengapa Chrysalis berteori begitu? Kerana apa yang Chrysalis tempohi dapat Chrysalis paparkan sepenuhnya dihadapan otak fikiran Chrysalis. Dan Chrysalis membuat perbandingan ringkas bagaimana reaksi, respond, langkah, pemikiran dan keputusan yang Chrysalis lakukan sebelum ini dengan bagaimana diri Chrysalis kini apabila melalui lebih kurang sama ketentuan-ketentuanNya.

Ya, Dia benar-benar memberikan pelajaran kepada manusia yang sedang menggesot untuk berdiri., Dia benar-benar mentatih manusia yang sedang merangkak-rangkak meraba dalam kekaburan
Apabila lebih kurang sama ketentuan-ketentuan yang Chrysalis terima kini dengan ketentuan-ketentuan dulu, ia bagaikan sebuah ‘light bulb’. Satu prompting of my history of how I dealt with it for the first time. Kini Chrysalis bisa tersenyum malah acuh tidak acuh bila berhadapan dengan situasi sebegitu.

Dan kesimpulan dari penulisan ini, pasti ramai yang masih punya mentaliti untuk berprinsip bahawa ‘orang beriman itu pasti tertindas’. Dimana ketentuan-ketentuan yang dikategorikan sebagai musibah dianggap sebagai norma dan satu kepastian. Sesuatu yang orang beriman pasti hadapi.
Hari ini Chrysalis ingin membangkah sekeras-kerasnya kenyataan ini.
Dan hari ini juga Chrysalis memohon pada yang Esa supaya diangkut terus penyataan ini dari minda dan akal fikiran pembaca.

Nyatanya orang yang beriman itu pasti tidak akan merasa tertindas sekiranya apa yang dilakukannya dalam kehidupannya lillahitaa’ala semata.
Nyatanya orang yang beriman jika ikhlas perbuatannya, jika ikhlas langkah dan keputusan yang dibuatnya kerana Allah tidak mungkin langsung akan memikirkan dirinya tertindas.
Kerana orang beriman itu pastinya sudah mengerti binayah Allah pada umatNya:
Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.
[Al Kahfi:28]

Barangsiapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang. Dan Dialah Yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.
[Al 'Ankabuut:5]

Yang dapat Chrysalis nyatakan hari ini padaNya hanyalah Terima kasih syukur dan alhamdulillah Ya Allah kerana memberikan Chrysalis musibah-musibah ini. Andaikata tidak ada musibah dalam hidup kita di dunia ini, tentu kita nanti datang pada hari kiamat tanpa membawa pahala.

….Orang yang sabar itu diganjari dengan pahala tanpa hisab
[Al Zumar:10]

Rasulullah bersabda,
“Perumpamaan orang yang beriman apabila ditimpa ujian, bagai besi yang dimasukkan ke dalam api, lalu hilanglah karatnya dan tinggallah baiknya”

Moga penulisan kali ini dapat sedikit sebanyak menggerakkan minda dan akal pembaca untuk menjadi insan yang lebih baik dalam menghadapi kehidupan berdaulah dengan fitrah manusia yang mutlak, berpaksikan Al-Quran dan Sunnah Rasul-Nya.



Mula tulis:   November 2010/Zulhijjah 1431H
Tamat tulis: December 2010/Muharram 1432H